TULISAN #2
Nama : Nurmalia Safitri
NPM : 46213694
Kelas : 3DA01
Analisis
Laporan Keuangan #
ANALISIS RASIO
LAPORAN KEUANGAN
Dalam mengadakan interprestasi dan analisa
laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisa finansiil memerlukan
adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa adalah
“rasio”. Rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical
terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
finansiil.
Rasio Finansial atau Rasio
Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja
suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos
laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship)
antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Fungsi analisis rasio adalah :
1. Digunakan untuk
membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan
tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang.
2. Untuk menilai
risiko dan peluang pada masa yang akan datang.
Dalam mengadakan analisa rasio pada dasarnya
dapat melakukan dengan 2 macam cara perbandingan, yaitu :
1. Membandingkan
rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu
(ratio historis).
2. Membandingkan
rasio-rasio dari suatu perusahaan (company ratio) dengan rasio-rasio semacam
dari perusahaan lain yang sejenis atau industry untuk waktu yang sama.
A. MACAM-MACAM RATIO
Rasio-rasio dapat digolongan menjadi 3
golongan, yaitu :
1. Rasio-rasio Neraca (Balance sheet ratios) ialah
rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current
ratio.
2. Rasio-rasio Laporan Rugi & Laba (income statement
ratios) ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari income
statement, misalnya gross profit margin.
3. Rasio-rasio antar-laporan (Inter-statement ratios) ialah
rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari Neraca dan data lainnya
berasal dari Income statement, misalnya assets turnover.
Sementara itu macam-macam rasio
terbagi menjadi :
1. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan
untuk mengukur likuiditas perusahaan.
2. Rasio Leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan
untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
3. Rasio-rasio Aktivitas yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan
untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan
sumber-sumber dananya.
4. Rasio-rasio Profitabilitas yaitu rasio-rasio
yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan
keputusan-keputusan.
RASIO
|
METODE PERHITUNGAN
|
INTERPRESTASI
|
RASIO LIKUIDITAS
|
||
Current ratio
|
Aktiva Lancar : Utang Lancar
|
Kemampuan untuk
membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
|
Cash ratio
|
(Kas + Efek) : Utang Lancar
|
Kemampuan untuk
membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam
perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.
|
Quick ratio
|
(Kas+Efek+Piutang) : Utang Lancar
|
Kemampuan untuk
membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih
likuid (quick assets).
|
Working capital
to total assets ratio
|
(Aktiva Lancar-Utang Lancar) : Jumlah Aktiva
|
Likuiditas dari
total aktiva dan posisi modal kerja (neto).
|
RASIO LEVERAGE
|
||
Total debt to
Equity ratio
|
(Utang Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah Modal
Sendiri
|
Bagian dari
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.
|
Total debt to
total capital Assets
|
(Utang Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah
Modal/Aktiva
|
Beberapa dari
keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang.
Atau
Berapa bagian
dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
|
Long term debt
to Equity ratio
|
Utang JK PJ : Modal Sendiri
|
Bagian dari
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.
|
Tangible assets
debt coverage
|
(Jml Aktiva-Intangibles-Utang Lancar) :
Utang JK PJ
|
Besarnya aktiva
tetap tangible yang digunakan untuk menjamin utang jangka panjang setiap
rupiahnya.
|
Times interest
earned ratio
|
EBIT : Bunga Utang JK PJ
|
Besarnya jaminan
keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang.
|
RASIO AKTIVITAS
|
||
Total assets
turnover
|
Penjualan Netto : Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dana
yang tertanan dalam keseluruhan aktiva berputer dalam suatu periode tertentu
atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue”.
|
Receivable
turnover
|
Penjualan Kredit : Piutang Rata-rata
|
Kemampuan dana
yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.
|
Average
collection periode
|
(Piutang Rata-rata X 360) : Penjualan Kredit
|
Periode
rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.
|
Inventory
turnover
|
HPP : Inventory Rata-rata
|
Kemampuan dana
yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau
likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya “overstock”
|
Average day’s
inventory
|
(Inventory Rata-rata X 360) : HPP
|
Periode menahan
persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di
gudang.
|
Working capital
turnover
|
Penjualan Netto : (Aktiva Lancar – Utang
Lancar)
|
Kemampuan modal
kerja(neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari
perusahaan.
|
RASIO KEUNTUNGAN/PROFITABILITAS
|
||
Gross profit
margin
|
(Penjualan Netto – HPP) : Penjualan Netto
|
Laba bruto per
rupiah penjualan.
|
Operating
income ratio
|
(Penjualan Netto – HPP – Biaya Adm,
Penjualan, Umum) : Penjualan Netto
|
Laba operasi
sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
|
Operating ratio
|
(HPP + Biaya adm, Penjualan, Umum) :
Penjualan Netto
|
Biaya operasi
per rupiah penjualan.
|
Net profit margin
|
Laba Netto sesudah pajak : Penjualan Netto
|
Keuntungan
netto per rupiah penjualan.
|
Earning power
of total investment
|
EBIT : Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dari
modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi semua investor.
|
Net earning
power ratio
|
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dari
modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto.
|
Rate or return
for the owners
|
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah Modal Sendiri
|
Kemampuan dari
modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan
saham biasa.
|
B. KETERBATASAN ANALISIS RASIO KEUANGAN
1. Rasio tersebut
dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya
dan bahkan dapat dimanipulasi.
2. Seorang manajer
keuangan harus berhati-hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik
atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan
suatu kumpulan rasio-rasio.
3. Kecocokan dengan
rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang
berjalan normal dan dipimpin dengan baik.
4. Dalam menganalisis
setiap rasio, angka-angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat berdiri
sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini
dipenuhi 1) Adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai
tingkat risiko yang hampir sama; 2) Adanya analisis kecenderungan (trend) dari
setiap rasio pada tahun-tahun sebelumnya.
5. Pencapaian target
sesuai dengan rata rata industri tidak menunjukkan kinerja perusahaan
yang baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik
dari rata-rata industri. Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader’s
ratios.
SUMBER:
https://anggie417661.wordpress.com/2013/03/14/analisis-rasio-laporan-keuangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar