TULISAN #3
Nama : Nurmalia Safitri
NPM : 46213694
Kelas : 3DA01
Analisis Laporan Keuangan #
ANALISIS
PERUBAHAN PENDAPATAN
DAN
ANALISIS LAPORAN
SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
ANALISIS
PERUBAHAN PENDAPATAN
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi (selama periode) yang timbul dalam rangka kegiatan usaha dari
suatu badan bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang
berkaitan dengan meningkatkan kontribusi dari ekuitas peserta. (IAS 18,7).
Pendapatan harus diukur pada nilai wajar dengan pertimbangan diterimanya
piutang.(IAS 18,9) Pengakuan PendapatanPencatatan jumlah rupiah pendapatan
secara formal ke dalam system pembukuan sehingga jumlah tersebut terefleksi
dalam statement keuangan.
Sumber Pendapatan :
1.
Transaksi
modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan
oleh pemegang obligasi dan pemegang saham.
2.
Laba
dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap,
surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
3.
Hadiah,
sumbangan atau penemuan
4.
Revaluasi
aktiva
5.
Penyerahan
produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk
Proses terbentuk dan terealisasinya pendapatan
:
1.
EARNING
PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan
Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya
operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).
2.
REALIZATION
PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk setelah
produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang
dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh persetujuan antara
perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima
atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat
volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau setara kas
ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah
nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima. Bila barang atau jasa
dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka
pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan
bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan
jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang
mengakibatkan pendapatan.Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari
barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas
yang ditransfer.
Masalah pengukuran pendapatan
Pengukuran akuntansi haruslah diarahkan ke
penyajian informasi yang relevan untuk penggunaan yang ditetapkan. Pembatasan
data yang tersedia dan ciri-ciri tertentu dari lingkungan membatasi keakuratan
dan keterandalan pengukuran. Oleh sebab itu keterbatasan ini harus dikemukakan
secara eksplisit dan dipertimbangkan dalam pengembangan prinsip serta prosedur
akuntansi, karena kendala-kendala ini tidak dapat dibuang oleh lingkungan atau
kurangnya alat pengukur memadai. Nilai tukar produk atau jasa sebagai hasil
penjualan perusahaan merupakan ukuran terbaik dan paling objektif bagi
pendapatan. Penentuan satuan ukur untuk pendapatan secara umum dinyatakan
dengan jumlah uang atau unit moneter. Penentuan ini menimbulkan masalah, oleh
sebab itu adanya penurunan atau kenaikan daya beli umum sepanjang waktu.
Keterbatasan pengukuran pendapatan dapat timbul karena data akuntansi disajikan
berdasarkan asumsi bahwa data itu relevan. Meramalkan pada masa yang akan
datang pada umumnya tidak pasti, maka sulit menetapkan pengukuran yang relevan
untuk tujuan ini. Namun, ketidakmampuan untuk membuat pengukuran pendapatan
yang terandal dan atribut khusus yang dianggap relevan dapat juga disebab oleh
kurangnya teknik pengukuran yang terandal dan ketidakmampuan untuk menemukan
prosedur pengukuran pendapatan yang menjelaskan secara layak atribut yang
sedang diukur.
Analisa Perubahan Laba
Kotor
Perubahan dalam laba kotor (gross profit)
perlu dianalisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan tersebut, baik perubahan
yang menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang merugikan (penurunan). Pada
dasarnya perubahan laba kotor itu disebabkan oleh 2 faktor yaitu:
1.
Faktor
Penjualan
Hasil penjualan disebabkan oleh:
a.
Perubahan
harga jual per satuan produk.
b.
Perubahan
kuantitas atau volume produk yang dijual atau dihasilkan.
2.
Faktor
Harga Pokok Penjualan
Perubahan Harga Pokok Penjualan
disebabkan oleh:
a.
Perubahan
harga pokok rata-rata per satuan
b.
Perubahan
kuantitas atau volume produk yang dijual atau dihasilkan
Laba Kotor =
Penjualan – HPP
Faktor Penyebab Perubahan Laba Kotor
1.
Perubahan
Harga Jual (Sales Price Variance)
Perubahan harga jual yaitu adanya
perubahan antara harga jual yang sesungguhnya dengan harga jual yang
dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya.
Rumus: (HJ2 – HJ1) K2 ,
dimana:
HJ1: Harga jual per satuan produk yang
dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
HJ2: Harga jual per satuan produk yang
sesungguhnya.
K2: Kuantitas atau volume produk yang
sesungguhnya dijual.
Apabila (HJ2 –HJ1) menunjukan
angka positif berarti ada kenaikan harga, menguntungkan. Sebaliknya bila (HJ1
– HJ2) negatif berarti ada penurunan harga jual dan menunjukan keadaan
yang merugikan.
2.
Perubahan
Kuantitas Produk Yang Dijual (Sales Volume Variance)
Perubahan kuantitas produk yang dijual
yaitu adanya perbedaan antara kuantitas produk yang direncanakan atau tahun
sebelumnya dengan kuantitas produk yang sesungguhnya dijual (direalisir).
Rumus: (K2 – K1) HJ1 , dimana:
K2: Kuantitas penjualan sesungguhnya.
K1: Kuantitas penjualan yang
dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
HJ1: Harga jual per satuan produk yang
dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
Bila (K2 –K1) menghasilkan angka
positif berarti adanya peningkatan penjualan, menguntungkan. Bila (K2 –
K1) negatif menunjukan adanya penurunan kuantitas penjualan, merugikan.
3.
Perubahan
Harga Pokok Penjualan Per Satuan Produk (Cost Price Variance)
Perubahan Harga Pokok Penjualan per
satuan yaitu adanya perbedaan antara harga pokok penjualan per satuan produk
menurut budget atau tahun sebelumnya dengan harga pokok yang sesungguhnya.
Rumus: (HPP2 – HPP1) K2 ,
dimana:
HPP2: HPP yang sesungguhnya.
HPP1: HPP menurut budget atau tahun
sebelumnya.
K2: Kuantitas produk yang sesungguhnya
dijual.
Bila (HPP2 – HPP1) positif,
ada kenaikan biaya (HPP) artinya merugikan. Sebaliknya, bila (HPP2 – HPP1) negatif
artinya menguntungkan.
4.
Perubahan
Kuantitas Harga Pokok Penjualan (Cost Volume Variance)
Perubahan kuantitas Harga Pokok
Penjualan yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan
kwantitas/volume yang dijual atau yang diproduksi.
Rumus: (K2 – K1) HPP1 , dimana:
K2: Kuantitas penjualan sesungguhnya.
K1: Kuantitas penjualan yang
dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
HPP1: HPP menurut budget atau tahun
sebelumnya.
Bila (K2 – K1) positif, maka
merugikan. Sebaliknya, bila (K2 – K1) negatif, maka menguntungkan.
ANALISIS
SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
Modal
kerja didefinisikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jhon Fred
Weston dan Thomas E.Copeland (1996 : 327) menjelaskan bahwa modal kerja
merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang
dan persediaan, dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk
membiayai aktiva lancar.
Menurut Munawir S (1995 : 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan ), yaitu:
1.
Konsep
kuantitatif
Konsep ini Menitik beratkan kepada kuantum
yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya
yang bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan
operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah
jumlah aktiva lancar. Konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal
kerja, apakah modal kerja dibiayai para pemilik, hutang jangka pendek, sehingga
dengan modal kerja yang besar tidak apat mencerminkan tingkat keamanan para
kreditur jangka pendek yang besar juga. Bahkan menurut konsep ini dengan adanya
modal kerja yang besar tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang,
serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan.
2.
Konsep
Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas
modal kerja, pengertian modal kerja dalam konsep ini adalah kelebihan aktiva
lancar terhadap hutang lancar. Definisi ini bersifat kualitatif karena
menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar dan
menunjukkan pula tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta
menjamin kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan lainnya.
3.
Konsep
Fungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana
yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok
perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh perusahaan sepenuhnya akan
digunakan untuk menghasilkan laba, ada sebagian dana yang akan digunakan untuk
memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Misalnya bangunan,
pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.
Ada
2 konsep utama modal kerja menurut James C. Van Horn dan John M. Wachowicz, Jr.
(1997 : 214) yaitu :
1.
Modal
Kerja Bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
Konsep ini merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah
likuiditas.
2.
Modal
Kerja Kotor, yaitu Investasi perusahaan dalam aktiva lancar (seperti kas,
sekuritas, piutang, dan persediaan).
SEBAB PERUBAHAN MODAL KERJA
·
Adanya
kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran
modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja
akan bertambah.
·
Ada
pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya
aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses
depresiasi,modal kerja kan bertambah.
·
Ada
penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau
hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar,
maka modal kerja akan bertambah.
·
Karena
kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian
exidentil.maka akan mengurangi modal kerja.
·
Adanya
pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu
dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja.
·
Adanya
penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja.
·
Pengambilan
uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan
pribadi.
TUJUAN DAN SUMBER MODAL KERJA
Tujuan
laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan
yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal
kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan
gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi
modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal…
1.
Hasil
operasi perusahaan.
2.
Keuntungan
dari pernjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )
3.
Penjualan
aktiva tidak lancer
4.
Penjualan
saham atau obligasi
Langkah-langkah
Dalam Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Sebelum
mengemukakan langkah-langkah dalam menganalisis sumber dan penggunaan modal
kerja, akan dikemukakan terlebih dahulu yang termasuk kedalam sumber modal
kerja dan juga penggunaan modal kerja.
Sumber
Modal Kerja Pada dasarnya, sumber modal kerja terdiri dari dua pokok,
yaitu:
1.
Bagian
yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia
agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan.
2.
Jumlah
modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan
kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas yang biasa. Sumber-sumber modal kerja
pada umumnya berasal dari:
a.
Hasil
operasi perusahaan, adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam laporan
perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
b.
Keuntungan
dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), dalam
menganalisis sumber modal kerja yang berasal dari keuntungan penjualan
surat-surat berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari
hasil usaha pokok perusahaan. Dari hasil penjualan surat berharga ini
menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk
surat berharga berubah menjadi kas.
c.
Penjualan
aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas atau piutang
akan menyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila hasil dari penjualan aktiva
tetap atau aktiva tidak lancar ini tidak digunakan untuk mengganti aktiva yang
bersangkutan, akan menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya
sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan (adanya modal kerja yang
berlebih-lebihan).
d.
Penjualan
saham atau obligasi, Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang
jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya penjualan obligasi ini
mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena
itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar, juga
akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah
modal kerja yang dibutuhkan.
Laporan
Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana (Dalam Artian Kas)
A.
Langkah-langkah
menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana, yaitu:
1.
Menyusun
laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen
neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan).
2.
Mengelompokkan
perubahan-perubahan dalam golongan perubahan yang memperbesar / memperkecil kas.
3.
Mengelompokkan
elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan laba ditahan) ke dalam
golongan yang memperbesar/ memperkecil kas.
4.
Mengadakan
konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan
dana
B.
Perubahan
elemen neraca antara dua saat efeknya memperbesar kas disebut sumber-sumber
dana, yaitu:
1.
Berkurangnya
aktiva lancar selain kas.
a.
Berkurangnya
barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil
penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
b.
Berkurangnya
piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan
penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
c.
Berkurangnya
surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan
tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
2.
Berkurangnya
aktiva tetap
a.
Berkurangnya
aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil
penjualannya merupakan sumber dana.
b.
Berkurangnya
aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang
bersangkutan
3.
Bertambahnya
setiap jenis hutang
Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang
jangka panjang) berarti terjadi penambahan dana yang diterima oleh perusahaan
yang bersangkutan
4.
Bertambahnya
modal
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi
saham baru dan hasil penjualan saham baru tersebut merupakan sumber dana
5.
Adanya
keuntungan dari operasi perusahaan
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto
dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Mengenai perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil dana/ kas,
antara lain :
a.
Bertambahnya
aktiva lancar selain kas.
Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi
karena pembelian barang dan pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian,
penambahan aktiva lancar merupakan penggunaan dana.
b.
Bertambahnya
aktiva tetap
Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi
karena adanya pembelian aktiva tetap dan pembelian aktiva tetap merupakan
penggunaan dana.
c.
Berkurangnya
hutang
Berkurangnya hutang, baik hutang lancar maupun
hutang jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau
mengangsur hutangnya. Pembayaran kembali hutang berarti penggunaan dana.
d.
Berkurangnya
modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena
pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam
perusahaan. Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa
penggunaan modal itu merupakan penggunaan dana. Dalam P.I. pembelian kembali
sahampun merupakan penggunaan dana.
e.
Pembayaran
cash deviden
Pembayaran cash deviden merupakan penggunaan
dana. Cash deviden dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.
6.
Kerugian
operasi perusahaan
Timbulnya kerugian selama periode tertentu
dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Sebenarnya
bertambahnya hutang merupakan sumber dana tetapi dengan adanya kerugian. Dengan
demikian, maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.
C.
Contoh
laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Selama tahun 1981, Perusahaan PT. Rahayu
mendapatkan keuntungan netto sesudah pajak sebesar Rp. 1.500.000 dan dibayarkan
sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000
PERUSAHAAN PT. RAHAYU
LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
31 DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER 1981
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Dari laporan penggunaan dana tersebut diatas,
nampak bahwa penggunaan dana yang menonjol adalah untuk penambahan mesin,
penambahan tanah dan pembayaran cash deviden.
·
Bertambahnya
mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usahanya.
·
Bertambahnya
mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usaha
·
Pembelian
tanah, berarti persiapan ekspansi lebih lanjut
Bagaimana penambahan mesin dan tanah itu
dibelanjai ?
Kita harus meneliti sektor sumber-sumber
dananya. Sumber-sumber dana yang menonjol adalah dana yang berasal dari
keuntungan neto dan depresiasi (internal sources) dan hutang jangka panjang
(obligasi).
·
Dari
keuntungan neto dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000 (47%) dan
masih ada sisa keuntungan neto sebesar Rp. 800.000 (Rp. 1.500.000 – Rp. 700.000).
Sisa keuntungan tersebut merupakan modal sendiri. Dana yang paling tepat untuk
membiayai pembelian tanah tetapi ternyata dananya tidak cukup karena tambahan
tanah meliputi jumlah Rp. 1.400.000. Dengan demikian kekurangannya sebesar Rp.
600.000 dibelanjai dengan hutang jangka panjang.
·
Hutang
jangka panjang sebagian digunakan untuk menutup kekurangan dana untuk membeli
tanah dan sisa hutang jangka panjang yang tersedia untuk pembelian mesin
(1.500.000 – Rp. 600.000), tinggal sisanya sebesar Rp. 900.000.
·
Tambahan
mesin meliputi Rp. 1.000.000 dan dapat dibelanjai dengan hutang jangka panjang
dan depresiasi
Dari analisa sumber-sumber dan penggunaan dana
PT. Rahayu dapat disimpulkan bahwa perusahaan menggunakan dananya dalam tahun
1981 sebagian besar untuk ekspansi dalam bentuk pembelian mesin dan tanah.
·
Pembelian
mesin dibelanjai terutama dengan hutang jangka panjang dan depresiasi.
Kebijaksanaan tersebut dapat dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas.
·
Pembelian
tanah dibelanjai sebagian dengan modal sendiri dan sebagian dari hutang jangka
panjang. Kebijaksanaan pembiayaan tanah dengan hutang tidak dibenarkan ditinjau
dari sudut likuiditas
a.
Pengertian
ananlisa sumber-sumber dan penggunaan dana (analisa aliran dana)
Analisa sumber-sumber dan penggunaan dana
(analisa aliran dana) adalah alat analisa finansiil yang sangat
penting bagi financial manager disamping alat-alat finasiil lainnya.
b.
Tujuan
analisa sumber-sumber dan penggunaan dana
Untuk mengetahui bagaiman dana digunakan dan
bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Dengan kata lain, analisa aliran
dana akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu
digunakan.
c.
Pengertian
laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
adalah suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dan untuk apa dana
itu digunakan.
d.
Manfaat
laporan sumber-sumber dan penggunaan dana bagi bank
Laporan ini sangat penting bagi bank dalam
menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya. Dengan menganalisa laporan
itu maka dapat diketahui bagaimana peruahaaan itu menggunakan dana yang
dimilikinya.
e.
Langkah-langkah
dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana
1)
Penyusunan
laporan perubahan neraca (statement of balance sheets changes)
Laporan ini menggambarkan perubahan dari
masing-masing elemen neraca antara kedua titik waktu itu dan setiap perubahan
elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
2)
Laporan
sumber-sumber dan penggunaan dana
Laporan ini berasal dari gabungan antara
laporan perubahan neraca dan laporan laba ditahan. Pengertian dana yang
digunakan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana disebut kas (arti
sempit) atau modal kerja (arti luas).
Laporan
Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana (Dalam Artian Modal Kerja)
Dalam
kenyataannya selain membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas
dasar kas, perusahaan juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas
dasar modal kerja (statements of sources and uses of working capital).
A.
Pengertian
modal kerja
Modal kerja dapat diartikan beberapa Modal
kerja adalah kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar.
B.
Dalam
laporan sumber dan penggunaan modal kerja tidak dicantumkan penggunaan dana
yang berasal dari modal sendiri karena tidak akan mengakibatkan perubahan modal
kerja (netto).
Jika penggunaan modal kerja lebih
kecil dibandingkan dengan sumber modal kerja maka hal ini akan mempunyai efek
neto yang positif. Sedangkan jika penggunaan modal kerjanya lebih besar maka
efek netonya akan memperkecil modal kerja.
Sumber-sumber
modal kerja, antara lain :
1.
Berkurangnya
aktiva tetap
2.
Bertambahnya
hutang jangka panjang
3.
Bertambahnya
modal
4.
Keuntungan
dan operasi perusahaan
Penggunaan
modal kerja
1.
Bertambahnya
aktiva tetap
2.
Berkurangnya
hutang jangka panjang
3.
Berkurangnya
modal
4.
Pembayaran
cash deviden
5.
Adanya
kerugian dalam operasi perusahaan
Sumber :
http://leledumdum.blogspot.co.id/2012/04/analisis-perubahan-pendapatan.html
http://sitipuryandani.blogspot.co.id/2013/04/materi-alk-analisis-sumber-dan.html