Jumat, 11 Maret 2016

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN CONTOH KASUS

TUGAS #1
Nama : Nurmalia Safitri
NPM : 46213694
Kelas : 3DA01
Analisis Laporan Keuangan #



Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan akan lebih mudah menginterprestasikannya.

Tujuan Analisis Keuangan
a.       Investasi Pada Saham
Analisis resiko difokuskan pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian memproyeksikan kemampuan ini untuk periode-periode masa yang akan datang.
b.      Pemberian Kredit
Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
c.       Kesehatan Pemasok
Menganalisis profitabilias perusahaan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasinya sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
d.      Kesehatan Pelanggan
Menilai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis meliputi Besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan.
e.       Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan
Memastikan apakah perusahaan yang akan dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Faktor yang dianalisis adalah profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan.
f.       Pemerintah
Menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan, menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri, dan menganalisis layak tidaknya perusahaan melakukan go public.
g.      Analisis Internal
Menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan sebagai bahan evaluasi prestasi manajemen, dan digunakan oleh manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan serta untuk evaluasi perubahan strategi.
h.      Analisis Pesaing
Menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing yang digunakan untuk penentuan strategi perusahaan misalnya penentuan harga, strategi merebut pangsa pasar.
i.        Penilaian kerusakan
Menentukan besarnya kerusakan yang dialami perusahaan dalam rangka untuk mengganti kerugian.

Prosedur Analisa
Sebelum menganalisa terhadap suatu laporan keuangan, hal – hal yang perlu diperhatikan oleh penganalisa adalah:
·         Benar – benar memahami laporan keuangan tersebut.
·         Dapat menggambarkan aktivitas – aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut.
·         Mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
·         Mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup dalam di dalam mengambil suatu kesimpulan.


CONTOH  KASUS ANALISIS KEUANGAN

Kasus:
Dengan menggunakan data tentang ratio industri 19x3 berikut ini, susun laporan keuangan PT Maju Jaya untuk tahun 19x4:
            1.      Debt/Equity              = 1,5
  1. Quick ratio                  = 1,25
  2. Capital structure          = 1:1
  3. Asset turnover             = 2x
  4. Gross profit margin     = 0,25
  5. Modal saham               = Rp 300.000
  6. Laba ditahan               = Rp 100.000

Solusi:
1.      Utang:
            Karena,      debt  = 1,5 maka               debt              = 1,5
                             Equity                    300.000 + 100.000
            Sehingga debt = 1.5 (400.000) = 600.000

2.      Total aktiva = utang + modal sendiri
                          = 600.000 + 400.000 = 1.000.000

3.      Struktur modal = utang jangka panjang = 1
                                       Modal sendiri
                               = utang jangka panjang = 1
                                            400.000
Utang jangka panjang = 1 x 400.000 = 400.000
Karena total utang       = 600 berarti:
Utang lancar                = 600.000 – 400.000 = 200.000

4.      Asset turnover = 2x
Karena,   penjualan  = 2 maka   penjualan = 2
             Total aktiva                  1.000.000
Sehingga penjualan  = 2 x 1.000.000 = 2.000.000

5.      Collection period = 27,375 hari, berarti:
Piutang = 27,375 x 2.000.000 = 150.000
                              365

6.      Kas dan piutang:
Karena quick ratio = kas + piutang = 1,25
                                  Utang lancar

Maka,    penjualan kas + 150.000 = 1,25
Rp 1.000.000    200.000
Sehingga kas + 150.000 = 1,25 x 200.000 = 250.000
Artinya kas = 250.000 – 150.000 = 100.000

7.      Harga pokok penjualan:
Karena gross profit margin = 0,25
Berarti, laba kotor = laba kotor = 0,25
             Penjualan     2.000.000
Sehingga laba kotor = 0,25 x 2.000.000 = 500.000
Dengan demikian harga pokok penjualan = 2.000 – 500 = 1.500

8.      Persediaan
Karena inventory turnover = harga pokok penjualan = 6 kali
                                                        Persediaan
Berarti persediaan = 1.500.000 = 250.000
                                       6

Dengan demikian hasil perhitungan tersebut kita dapat menyusun neraca dan laporan rugi laba sebagai berikut.
Neraca PT Maju Jaya 19x4

Aktiva
Pasiva
Kas
        100,000
Utang lancar
        200,000
Piutang
        150,000
Utang jangka panjang
        400,000
Persediaan
        250,000
Modal saham
        300,000
Mesin
        500,000
Laba ditahan
        100,000
Total Aktiva
     1,000,000
Utang dan Modal
     1,000,000


Proyeksi laopran rugi laba PT Maju Jaya 19x4
 Penjualan bersih                                                              2.000.000
            Harga pokok penjualan                                                     1.500.000  -
            Laba kotor                                                                            500.000







Source:
http://dwiretno.lecture.ub.ac.id/files/2009/.../Contoh-Soal-Analisis-Keuangan.doc
dexsuar.blogspot.com/2013/09/analisis-laporan-keuangan.html
elearning.gunadarma.ac.id


MATERI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

TULISAN #1
Nama : Nurmalia Safitri
NPM : 46213694
Kelas : 3DA01
Analisis Laporan Keuangan #



ANALISIS LAPORAN KEUANGAN



1.      Arti Pentingnya Laporan Keuangan
Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai ‘alat penguji’ dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak – pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

2.      Sifat Laporan Keuangan
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak management yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :
a.       Fakta yang telah dicatat (recorded fact)
Laporan keuangan dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di Bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dari pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut (at original cost).
Dengan sifat yang demikian itu maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling akhir, karena segala sesuatunya sifatnya historis. Sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat membawa akibat terhadap posisi keuangan perusahaan tidak dicatat dalam pencatatan akuntansi atau tidak nampak dalam laporan keuangan, misalnya adanya pesanan yang tidak dapat dipenuhi, berbagai kontrak pembelian atau penjualan yang telah disetujui dan adanya hak-hak patent yang masih dalam pengurusan, karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dikuantifisir.
b.      Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate)
Data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman.
c.       Pendapat pribadi (personal judgment)
Walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan yang sudah menjadi standard praktek pembukuan, namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau management perusahaan yang bersangkutan. Judgment atau pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui akan digunakan di dalam beberapa hal.

3.      Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan memiliki keterbasan antara lain :
a.       Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan intern report ( laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara ) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu semua jumlah – jumlah atau hal – hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuidasi atau realisasi dimana dalam laporan ini terkandung pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh Akuntan atau Manajemen yang bersangkutan.
b.      Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda atau berubah.
c.       Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan unit yang terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga – harga.
d.      Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor – faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang.

4.      Prinsip Akuntansi
a.       Kesatuan Usaha
·         Perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan.
·         Ada pemisahan yang jelas antara perusahaan dengan pemilik, persero atau pemegang saham, mengenai kekayaan, hutang-piutang, penerimaan dan pengeluaran uang, antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan pribadi pemilik/pemegang saham tidak boleh bercampur.
b.      Kesinambungan
·         Suatu entitas ekonomi diasumsikan akan terus-menerus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan.
c.       Harga Pertukaran yang Obyektif
·         Transaksi keuangan harus dinyatakan dengan nilai uang. Transaksi antara penjual dan pembeli akan menghasilkan harga pertukaran, yang oleh penjual disebut harga jual dan oleh pembeli disebut harga perolehan (Cost).
·         Harga Pertukaran yang obyektif/wajar: tidak dipengaruhi oleh adanya hubungan istimewa, dapat diuji oleh pihak-pihak yang independen, tidak terdapat transfer pricing, tidak ada mark-up. Tidak ada KKN, dan sebagainya
d.      Konsisten
·         Penggunaan metode dalam pembukuan tidak boleh berubah-ubah
e.       Konservatif
·     Kemungkinan rugi (belum direalisasi, masih merupakan tafsiran) sudah diakui sebagai kerugian, dengan cara membentuk penyisihan atau cadanga. Sementara itu, kemungkinan laba yang tibul tidak diakui.

5.      Pengertian Analisis Laporan Keuangan
    Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
     Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan akan lebih mudah menginterprestasikannya.

6.      Tujuan Analisis Keuangan
a.       Investasi Pada Saham
Analisis resiko difokuskan pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian memproyeksikan kemampuan ini untuk periode-periode masa yang akan datang.
b.      Pemberian Kredit
Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
c.       Kesehatan Pemasok
Menganalisis profitabilias perusahaan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasinya sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
d.      Kesehatan Pelanggan
Menilai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis meliputi Besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan.
e.       Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan
Memastikan apakah perusahaan yang akan dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Faktor yang dianalisis adalah profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan.
f.       Pemerintah
Menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan, menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri, dan menganalisis layak tidaknya perusahaan melakukan go public.
g.      Analisis Internal
Menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan sebagai bahan evaluasi prestasi manajemen, dan digunakan oleh manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan serta untuk evaluasi perubahan strategi.
h.      Analisis Pesaing
Menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing yang digunakan untuk penentuan strategi perusahaan misalnya penentuan harga, strategi merebut pangsa pasar.
i.        Penilaian kerusakan
Menentukan besarnya kerusakan yang dialami perusahaan dalam rangka untuk mengganti kerugian.

7.      Jenis-jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya adalah :
a.       Neraca : laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan yang.menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu.
Bentuk Neraca:
1)      Staffel (Report Form)
2)      Skontro (T – Account Form)

b.      Laporan laba rugi : suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.
Bentuk laporan laba rugi:
1)      Multiple step
Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.
2)      Single step
Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa.
c.       Laporan perubahan modal:
Laporan perubahan modal adalah suatu ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu (periode tertentu).
Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal:
1)      Adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik.
2)      Adanya laba usaha.
3)      Adanya kerugian.
4)      Pengambilan untuk keperluan pribadi.
d.      Laporan arus kas: bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan.

8.      Tujuan Analisa Perbandingan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan perusahaan , faktor yang paling utama untuk mendapat perhatian oleh penganalisa adalah :
a.       Likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih. Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu, pertama kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur) disebut dengan likuiditas badan usaha, kedua kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan) disebut dengan likuidasi perusahaan.
b.      Solvabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
c.       Rentabilitas atau profitability adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
d.      Stabilitas Usaha adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang – hutang tersebut tepat pada waktunya.

9.      Prosedur Analisa
Sebelum menganalisa terhadap suatu laporan keuangan, hal – hal yang perlu diperhatikan oleh penganalisa adalah:
·         Benar – benar memahami laporan keuangan tersebut.
·         Dapat menggambarkan aktivitas – aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut.
·         Mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
·         Mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup dalam di dalam mengambil suatu kesimpulan.

10.  Metode dan Teknik Analisa
Analisa – analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan ( trend ) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos – pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan – perubahan dari masing – masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat – alat pembanding lainnya.
Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti.
Ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertikal.
a.       Analisa horisontal adalah analisa yang menggunakan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode ini disebut metode analisa dinamis.
b.      Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Metode ini disebut metode analisa statis.

11.  Teknik dan Analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1.      Analisa Perbandingan Laporan Keuangan yaitu metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :
a.       Data absolut atau jumlah dalam rupiah.
b.      Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c.       Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
d.      Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio.
e.       Prosentase dari total
2.      Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau turun.
a.       Laporan dengan prosentase per komponen yaitu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing–masing aktiva terhadap total aktivanya.
b.      Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber–sumber serta penggunaan modal kerja atau sebab–sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
c.       Analisa Sumber dan Penggunaan Kas adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab–sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
d.      Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos–pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
e.       Analisa Perubahan Laba Kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab–sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
f.       Analisa Break Even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

12.  Penggolongan Angka Rasio
Berdasarkan sumber datanya maka angka rasio dapat dibedakan antara :
a.       Rasio - rasio neraca ( balance sheet ratios ) yang tergolong dalam katagori ini adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya current ratio, acid test ratio.
b.      Rasio - rasio laporan laba rugi ( income statement ratios ) yaitu angka - angka rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba rugi, misalnya gross profit margin, net operating ratio, dsb.
c.       Rasio - rasio anatar laporan ( interstatement ratios ) adalah semua angka rasio yang penyusunannya data berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan laba rugi, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.





Source:
elearning.gunadarma.ac.id
dexsuar.blogspot.com/2013/09/analisis-laporan-keuangan.html