Nama :
Nurmalia Safitri
NPM : 46213694
Kelas : 3DA01
Sistem Informasi Manajemen #
Ringkasan Materi Ke-2
BAB
8
INFORMASI
DALAM PRAKTIK
Informasi
sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan
Tahun 1961, D. Ronald Daniel dan
McKinsey & Company, salah satu perusahaan konsultan terbesar di Amerika,
memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau faktor penting penentu keberhasilan adalah
terdapat beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau
kegagalan bagi semua jenis organisasi. Ativitas penting tersebut adalah CSF,
dan faktor-faktor ini dapat berbed-beda antar jenis organisasi.
Contoh: Industri kendaraan
bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien,
dan pengendalian biaya produksi yang
ketat.
Sistem
Pemrosesan Transaksi
Sistem
pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan
sistem informasi yang mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan,
mengubah data menjadi informs dan menyediakan informasi tersebut bagi para
pengguna yang terdapat di dalam maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data processing – EDP) dan
sistem informasi akuntansi juga
telah dipergunkan, namun saat ini kurang popular.
Sistem pemrosesan transaksi adalah
satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggungjawab untuk memenuhi
kebutuhan informasi di luar perusahaan dan memiliki tanggungjawab untuk
memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.
Salah satu contoh yang baik dari
sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan distribusi, sistem ini disebut sebagai suatu sistem distribusi (distribution system).
Tinjauan
Sistem
DFD mendokumentasikan suatu
sistem dengan cara yang hierarkis. Diagram
Konteks adalah yang menyajikan sistem dalam konteks lingkungannya.
Subsistem-subsistem
Utama dari Sistem Distribusi
Diagram konteks cukup memadai
untuk mendefinisikan batasan sistem (unsur-unsur lingkungan dan antarmukanya).
Sistem
yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
Sistem
entri pesanan (order entry system) memasukkan
pesanan pelanggan ke sistem, sistem
persediaan (inventory system) memelihara
catatan persediaan, sistem penagihan (billing system) membuat faktur
pelanggan, dan sistem piutang dagang (accounts receivable system) menagih
uang dari pelanggan.
Sistem
yang Menjalankan Proses Buku Besar
Sistem
buku besar (general ledger system) adalah
sistem akuntansi yang menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain
dengan tujuan untuk menyajikan gambaran keuangan operasi perusahaan secara
gabungan.
Terdapat 2 subsistem, Sistem memperbarui buku besar (update
general ledger system) dan sistem
pembuatan laporan manajemen (prepare management report system).
Menempatkan
Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif
Sistem pemrosesan transaksi
adalah sistem informasi pertama yang terkomputerisasi. Sistem ini juga berperan
sebagai fondasi dari semua hal yang penting yang dilakukan oleh perusahaan
dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Sistem
Informasi Organisasi
Area-area bisnis perusahaan,
antara lain: keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, manufaktur, dan
pemasaran, menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan
transaksi, ditambah data dari sumber lainnya, untuk menghasilkan informasi yang
digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
Sistem
Informasi Pemasaran
Sistem
informasi pemasaran (marketing information
system – MKIS) memberikan informasi yang
berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Subsistem
Output memberikan informasi mengenai
unsur-unsur penting di dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran terdiri atas
empat unsur utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan mendapat keuntungan. Subsistem
produk memberi informasi produk, subsistem
lokasi memberi informasi jaringan distribusi, subsistem promosi memberi informasi iklan dan aktivitas penjualan, subsistem harga membantu manajer
mengambil keputusan harga. Ada yang kelima, subsistem bauran terintegrasi memungkinkan manajer mengembangkan
strategi yang mempertimbangkan pengaruh gabungan dari unsur-unsur diatas.
Basis
Data digunakan oleh subsistem output berasal
dari basis data. Basis data dipopulasi dengan data yang berasal dari 3
subsistem output.
Subsistem
Input. Sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan
data dari sumber-sumber internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam
basis data. Subsistem riset pemasaran juga mengumpulkan data internal dan
lingkungan melakukan studi khusus. Subsistem inteligensi pemasaran mengumpulkan
data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga manajemen tetap terinformasi
mengenai aktivitas pesaing dan pelanggan perusahaan dan unsur-unsur lain yang
dapat memengaruhi operasi pemasaran.
Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya
manusia memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan
dengan sumber daya manusia perusahaan.
Sistem
Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan
operasi manufaktur perusahaan.
Sistem
Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan
aktivitas keuangan perusahaan.
Sistem
Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif adalah
suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang
lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen
Hubungan Pelanggan
Kebutuhan akan data historis pelanggan
sangat besar dalam area pemasaran, di mana para manajer ingin melacak perilaku
pembelian pelanggan selama jangka waktu yang cukup panjang dan telah merangsang
strategi pemasaran popular yang disebut manajemen hubungan pelanggan. Manajemen
hubungan pelanggan (CRM – customer relationship management) adalah hubungan
antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya
akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini.
Sistem CRM ini akan mengakumulasi
data pelanggan dalam jangka panjang (5 tahun, 10 tahun, bahkan lebih) dan
menggunakan itu untuk memberikan informasi kepada pelanggan. Unsur utama dalam
sebuah sistem CRM adalah data warehouse (gudang data).
Data
Warehousing
Memungkinkan untuk membangun
suatu sistem dengan kapasitas data yang hampir tak terbatas.
Karakterisik
Data Warehouse
1. Kapasitas
penyimpanan sangat besar.
2. Data
diakumulasikan dengan menambahkan catatan baru, bukannya dijaga tetap saling
mutakhir dengan memperbarui catatan yang sudah ada dengan informasi baru.
3. Data
dapat diambil dengan mudah.
4. Data
sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam
operasi perusahaan sehari-hari.
Membuat data warehouse terdengar
seperti sebuah tantangan besar sehingga beberapa pakar merekomendasikan untuk
mengambil pendekatan yang lebih sederhana – mengimplementasikan data warehouse
dengan bertahap dikenal dengan istilah data mart untuk menguraikan subjek. Data mart adalah suatu basis data yang
hanya menguraikan satu segmen dari operasi perusahaan. Pembuatan dan penggunaan
sebuah data warehouse atau data mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
Sistem
Data Warehousing
Data Warehouse adalah bagian
utama dari data warehousing yang memasukkan data ked ala gudang, mengubah
isinya menjadi informasi dan menyediakan informasi tersebut kepada para
pengguna.
Bagaimana
Data Disimpan dalam Tempat Penyimpana Data Warehouse
Dalam tempat penyimpanan data
warehouse, terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalam tabel-tabel terpisah.
Tabel
Dimensi, mengartikan pemikiran bahwa data
tersebut dapat menjadi basis untuk melihat data dari berbagai sudut pandang,
atau berbagai dimensi.
Tabel
Fakta, Berisi ukuran-ukuran kuantitatif
sebuah entitas, objek atau aktivitas.
Penyampaian
Informasi
Unsur terakhir dalam sistem data
warehousing adalah sistem penyampaian informasi, yang mendapatkan data dari
tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi dan menjadikan informasi
tersebut tersedia bagi para pengguna.
OLAP
Terdapat pula satu jenis peranti
lunak yang secara khusus telah dikembangkan untuk data warehouse. OLAP (on-line
analytical processing) memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan data
warehouse melalui GUI ataupun antarmuka Web dan dengan cepat memperoleh
informasi dalam berbagai jenis format, termasuk grafik.
Terdapat 2 pendekatan:
1. ROLAP
(relational on-line analytical processing): menggunakan suatu sistem manajemen
basis data relasioanal standar. Data ROLAP umumnya terinci dan harus dilakukan
anilisis untuk mendapatkan ringkasannya.
ROLAP dapat
dengan mudah menghasilkan output pada tingkat-tingkat terinci dan pada beberapa
tingkat ringkasan namun harus melakukan proses-proses untuk mencapai tingkat ringkasan
yang belum pernah dibuat sebelumnya. ini artinya ROLAP akan terbatas hanya pada
sejumlah dimensi yang terbatas saja.
2. MOLAP (multidimensional
on-line analytical processing): menggunakan suatu sistem manajemen basis data
khusus multidimensional. MOLAP umumnya telah diproses terdahulu untuk
menghasilkan ringkasan pada berbagai tingkat rincian dan disusun menurut
berbagai dimensi. MOLAP memiliki kemampuan peringkasan yang lebih cepat dan
juga dapat menghasilkan informasi dalam banyak dimensi (10 dimensi atau lebih).
Data
Mining
Istilah ini sering dipergunakan
sehubungan dengan data warehousing dan data mart adalah data mining
(penambangan data), adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak
diketahui oleh pengguna.
Terdapat 2 cara dasar dalam
melakukan data mining:
1. Verifikasi
Hipotesis
Pendekatan ini
dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data saling terhubung.
kelemahannya adalah bahwa proses pengambilan akan sepenuhnya dipandu oleh
pengguna.
2. Penemuan
Pengetahuan
Sistem data
warehousing menganalisis tempat penyimpanan data warehouse, mencari
kelompok-kelompok dengan karakteristik yangs sama.
Menempatkan
Data Warehousing dalam Perspektif
Kemampuan untuk menyimpan jumlah
data yang praktis tak terbatas dan mengambilnya dengan cepat telah membuka
gerbang-gerbang pemrosesan data yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar