Minggu, 29 Desember 2013

Pro-Kontra Energi Nuklir sebagai Pembangkit Listrik

Pro-Kontra Energi Nuklir sebagai PLTN





Setelah saya melihat keuntungan dan kekurangan jika suatu negara menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), saya menjadi kurang setuju dengan adanya rencana penggunaan PLTN di Indonesia. Karena menurut saya resiko menggunakan PLTN bisa sangat fatal, walaupun penggunaan PLTN menjanjikan ketersedian energi yang sangat besar untuk pemenuhan kebutuhan energi manusia. Bukan hanya dapat menyebabkan kerusakan, energi nuklir sangat bermanfaat dalam bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, diagnosis penyakit, pertanian, peternakan, dan sebagai sumber energi listrik. Energi nuklir merupakan salah satu bagian dari sumber energi non-konvensional, selain energi angin, surya, panas bumi, bioetanol, biodiesel, air, dan sebagainya. Jika coba dibandingkan kapasitas energi yang dapat dibangkitkan dari sumber-sumber energi di atas, maka energi nuklir lah yang memiliki kapasitas energi terbesar.
Saya menjadi kurang setuju dengan adanya PLTN karena saya melihat dari kejadian-kejadian yang sudah pernah terjadi. Seperti pada peristiwa pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki. Akibatnya Jepang menderita kekalahan pada Perang Dunia II. Namun bukan hanya itu yang menjadi perhatian dunia, namun lebih kepada kerusakan yang ditimbulkan oleh bom nuklir tersebut. Ribuan manusia meninggal seketika karena panas yang timbul dari bom nuklir, dan ribuan lainnya terkena efek radiasi yang mengakibatkan perubahan secara genetika baik langsung maupun tak langsung. Inilah salah satu peristiwa yang membuat energi nuklir menjadi cermin ketakutan masyarakat dunia. Selain itu, seperti ledakan PLTN di Chernobyl yang menyebabkan efek radiasi nuklir tingkat tinggi dan ribuan orang mengalami kelainan genetik, yang membuat kota tersebut hingga saat ini masih mengandung radiasi tinggi. Sampai kejadian terakhir yang dialami PLTN Fukushima di Jepang, yang  dikarenakan adanya tsunami dan kegagalan sistem pendingin PLTN di Jepang 2011 silam dan hingga kini jumlah material radioaktif yang terlepas sampai saat ini belum diketahui, karena krisisnya masih berlangsung sampai sekarang.
        Melihat dari kejadian-kejadian tersebut, saya menjadi semakin yakin bahwa adanya PLTN sangat besar resikonya. Terlebih di Indonesia yang dilewati oleh Ring of Fire (memiliki banyak gunung berapi) dan Indonesia berada di wilayah pertemuan 3 lempeng kerak bumi, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng India-Australia. Selain itu, Indonesia juga berada pada wilayah pertemuan 2 jalur gempa utama dunia, yaitu jalur gempa sirkum pasifik dan jalur gempa Alpide Transiatic. Jadi tidak dipungkiri di Indonesia menjadi rawan gempa,  sedangkan PLTN tersebut sangat berbahaya apabila terkena gempa. Saya pikir keuntungannya hanya sesaat tetapi resiko kerugiannya bisa jauh lebih lama.
          Selain menggunakan PLTN, saya kira ada beberapa cara yang mungkin bisa menjadi pilihan alternatif untuk mengatasi kebutuhan listrik masyarakat.  Misalnya dengan memanfaatkan angin, panas matahari, gelombang laut, bio-energi. Tetapi beberapa sumber energi tersebut bergantung dengan lokasi tertentu. Tidak semua tempat memiliki sumber energi yang banyak untuk beberapa pilihan tersebut. Gelombang laut dan angin mungkin dapat dimanfaatkan oleh daerah pantai. Pembangkit listrik yang ideal seharusnya dapat memenuhi 3 syarat, yaitu tidak menimbulkan polusi, sumber energi tersedia dalam jumlah yang banyak, dan dapat dibangun dengan teknologi sederhana. Pembangkit listrik yang dibangun dari sumber energi angin adalah salah satu contoh yang belum terlalu banyak digunakan. Setidaknya sumber energi ini tidak menimbulkan polusi, dan dalam jumlah yang cukup besar di beberapa tempat. Jika kita perhatikan di beberapa lokasi di Indonesia, sumber energi ini cukup banyak. Teknologi untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik, mungkin sudah berumur cukup lama, dan dengan teknik yang juga sederhana.




Sumber
Energi Alternatif: Blog Nuklir

5 komentar:

  1. Salam kenal mba Nurmalia, saya Evi. Saya bermaksud menawarkan artikel informasi bidang tenaga listrik untuk di posting di blog anda secara cuma-cuma. jika berminat, silakan PM saya. terima kasih

    BalasHapus
  2. apa alasan pemerintah tidak melakukan pengembangan energi panas bumi yg begitu melimpah dan lebih ramah lingkungan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir dan memberi tanggapan di tulisan saya. Sebenarnya tulisan ini hanya tugas suatu mata kuliah saja, yang diharuskan untuk dipost di blog mahasiswanya.

      Mengapa pemerintah tidak melakukan pengembangan energi panas bumi? Saya juga belum tahu jawabannya, saya belum mengupas tentang itu. Padahal saya pikir sebenarnya Indonesia punya banyak cara untuk pemenuhan kebutuhan listrik, asal penerapan energi alternatifnya tepat pada lokasi sumber dayanya. Misal energi angin, harus merata di seluruh daerah pantai Indonesia. Itulah menurut saya.

      Terima Kasih ^^

      Hapus
  3. Saya heran kenapa kebanyakan orang indonesia gak setuju dengan pembangunan PLTN. Pasti yang mereka pikirkan hanya dampak negatif, dampak negatif, dan dampak negatif. Sungguh mengecewakan orang Indonesia tidak bisa mempercayai sesama orang indonesia. Tentunya pembangunan PLTN tidak akan dilakukan secara sembrono, pasti ada persiapan SDM yang matang dan pertimbangan lokasi yang aman. Asal anda tahu, prinsip PLTN itu sama dengan PLTBatubara atau minyak bumi.

    Indonesia memang kaya dengan energi alternatif lain, seperti angin dan panas bumi. tapi, energi itu tidak akan cukup utk memenuhi kebutuhan nasional. angin contihnya, angin di indonesia tidak konstan dan berbeda2 di setiap daerah sehingga tidak akan menghasilkan energi yang besar.

    Coba bayangkan, energi 1 gram uranium = 2,5 ton batubara = 17.500 liter minyak bumi. Kalau dengan PLTN indonesia bisa menghemat sebanyak itu, rakyat akan sejahtera. Apakah kita masih menunggu negara lain untuk menguasai uranium di indonesia,hmm?

    BalasHapus
  4. Terima kasih sudah memberi tanggapan di tulisan saya, sebenarnya ini hanyalah tugas mahasiswa yang harus dipost di blog. Tetapi bagus juga bila ada tanggapan tentang penulisan ini.

    Ini hanya persepsi saya, karena saya melihat dari pengalaman negara kira yang melakukan apa2 selalu setengah-setengah. Jadi ini sebenernya hanya kekhawatiran kita saja akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Karena di Indonesia sendiri masih banyak kegagalan dalam mengoperasikan suatu sistem, yang tak lebih karena kecerobohan sendiri. Ini yang seharusnya kita bisa bangun dari awal lagi, agar tidak ada kecerobohan lagi ke depannya apabila benar akan menggunakan PLTN di Indonesia.

    Terima Kasih ^^

    BalasHapus