Nama : Nurmalia Safitri
NPM : 46213694
Kelas : 3DA01
Sistem Informasi
Manajemen #
Ringkasan Materi
Ke-4
BAB 11
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Memilih Solusi yang Terbaik
Dapat tercapai
dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli teori manajemen
mengidentifikasi 3 pendekatan:
1.
Analisis – Evaluasi atas
pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi
pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi.
2.
Penilaian – Proses pemikiran yang
dilakukan oleh seorang manajer.
3.
Penawaran – Negosiasi antara beberapa
manajer.
Permasalahan versus Gejala
Gejalan (Symptom) adalah kondisi
yang dihasilkan masalah. Sering kali seorang manajer melihat gejala dan bukan
masalah.
Seorang manajer
menghadapi gejala seperti rendahnya keuntungan, maka sesuatu telah menyebabkan
keuntungan menjadi rendah. Masalahnya adalah penyebab dari keuntungan yang
rendah. Bahkan, kita dapat memandang suatu masalah sebagai penyebab permasalahan atau penyebab
kesempatan.
Struktur Permasalahan
Model matematika
yang disebut Formula EOQ (Economic Order Quantity) dapat membantu bagaimana
masalah tersebut harus diselesaikan. Masalah seperti ini disebut masalah terstruktur, karena terdiri
atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh
orang yang memecahkan masalah. Masalah
yang tidak terstruktur adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau
hubungan antarelemen yang dipahami oleh orang memecahkan masalah. Kebanyakan
masalah adalah permasalahan di mana manajer memilik pemahaman yang kurang
sempurna akan berbagai elemen dan hubungan di antaranya. Masalah semiterstruktur adalah masalah yang terdiri atas beberapa
elemen atau hubungan yang dipahami oleh si pemecah masalah dan beberapa yang
tidak dapat dipahami.
Beberapa elemen
seperti harga tanah, pajak, dan biaya-biaya untuk mengirimkan bahan baku, dapat
diukur dengan tingkat ketepatan yang tinggi. Tetapi elemen-elemen lain, seperti
bahaya dari lingkungan dan perilaku masyarakat sekitar, sulit untuk
diidentifikasi dan diukur.
Jenis Keputusan
Herbert A. Simon
juga menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan. Ia percaya bahwa
keputusan terletak pada suatu kontinum, dengan keputusan terprogram pada satu
sisi dan keputusan yang tidak terprogram di sisi lain. Keputusan terprogram bersifat “repetitif dan rutin, dalam hal
prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut
tidak perlu dianggap de novo (baru)
setiap kali terjadinya”. Keputusan tidak
terprogram bersifat “baru, tidak
terstruktur dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang pasti
untuk menangani masalah seperti ini karena belum pernah ada sebelumnya, atau
karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah
tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus.”
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pendekatan SIM
amatlah luas, dan berusaha untuk memberikan informasi kepada semua manajer di
perusahaan untuk digunakan dalam penyelesaian semua permasalahan.
Dua profesor MIT,
G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott-Morton, percaya bahwa sistem informasi
yang berfokus pada masalah tertentu yang
ditemui manajer tertentu akan memberikan dukungan yang lebih baik.
Istilah sistem keputusan terstruktur digunakan
untuk mendeskripsikan sistem-sistem yang mampu menyelesaikan masalah yang
terindentifikasi. Masalah-masalah di bawah garis menyulitkan pemrosesan
komputer, dan Gorry dan Scott-Morton menggunakan istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (DSS – Decision Support System) untuk menggambarkan sistem yang
dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Istilah DSS tetap
digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang
didesain untuk membantu manajer memecahkan masala tertentu. Ide dasarnya
adalah agar manajer dan komputer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah
tersebut. Jenis masalah yang dapat diselesaikan adalah masalah yang
semiterstruktur. Komputer dapat menyelesaikan bagian yang terstruktur, dan
manajer dapat menyelesaikan bagian yang tidak terstruktur. Sejak 1971, DSS
telah menjadi jenis sistem informasi yang paling sukses dan kini menjadi
aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif.
Model DSS
Ketika DSS untuk
pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus dan berkala
serta output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respons
terhadap permintaan ke basis data. Setelah DSS diterapkan dengan baik,
kemampuan memungkinkan para pemecah masalah untuk bekerja sama dalam kelompok
ditambahkan ke dalam model tersebut. Penambahan peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut
untuk berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok. Yang
terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah ditambahkan beserta kemampuan
untuk terlibat dalam OLAP.
PEMODELAN MATEMATIKA
Model adalah abstraksi dari sesuatu dan
mewakili suatu objek atau aktivitas, yang disebut Entitas. Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang
harus diselesaikan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan masalah disebut
dengan entitasnya.
JENIS MODEL
Terdapat 4 jenis
model:
1.
Model Fisik – merupakan gambaran 3
dimensi entitasnya. Dibuat untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh
benda sesungguhnya.
2.
Model Naratif – menggambarkan entitas
dengan kata-kata yang terucap atau tertulis.
3.
Model Grafis – menggambarkan
entitasnya dengan abstraksi garis, symbol atau bentuk. Model grafis juga
digunakan dalam desain sistem informasi. Kebanyakan perangkat yang digunakan
oleh pengembang sistem bersifat grafis.
4.
Model Matematis – digunakan manajer
bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ >> EOQ
-

Penggunaan Model
Keempat
jenis model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi. Selain itu model
matematis memiliki kemampuan prediktif.
Memberikan Pengertian – Model
biasanya lebih sederhana dibandingkan entitasnya .
Memfasilitasi Komunikasi
– Keempat jenis model dapat mengkomunikasikan informasi secara akurat dan cepat
kepada orang-orang yang memahami makna bentuk, kata-kata, grafis dan matematis.
Memprediksi Masa Depan
– Ketepatan yang ditunjukkan model matematis untuk mewakili entitasnya
merupakan kemampuan yang tidak terdapat pada model lain.
Kelas Model Matematis
Diklasifikasikan
ke dalam 3 dimensi : Pengaruh Waktu, Tingkat Keyakinan, dan Kemampuan untuk
Mencapai Optimisasi.
1.
Model
Statis atau Dinamis
Model Statis – tidak melibatkan waktu
sebagai salah satu variabel (berkenaan dengan situasi pada waktu tertentu).
Model Dinamis – Melibatkan waktu
sebagai salah satu variabel, menggambarkan perilaku entitas seiring dengan
waktu, seperti gambar bergerak atau film.
2.
Model
Probabilitas atau Deterministik
Probabilitas adalah kesempatan bahwa
sesuatu akan terjadi. Model yang melibatkan probabilitas disebut model probabilitas. Jika tidak, maka
disebut model deterministik.
3.
Model
Optimisasi atau Suboptimisasi
Model Optimisasi adalah model yang
memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif yang ditampilkan. Agar suatu
model dapat melakukan ini, masalah tersebut harus terstrukur dengan amat baik.
Model Suboptimisasi, yang sering kali
disebut model pemuas, memungkinkan
seorang manajer untuk memasukkan seperangkat keputusan. Setelah langkah ini
diselesaikan, model tersebut akan memproyeksikan hasil. Model ini tidak
mengidentifikasi keputusan yang akan memberikan hasil yang terbaik, namun membiarkan manajer melakukan
tugas ini.
Setiap model dapat diklasifikasikan
berdasarkan 3 dimensi ini. Sebagai contoh, formula EOQ merupakan model statis,
deterministik dan optimisasi.
Simulasi
Tindakan
menggunakan model disebut dengan simulasi.
Teknik Simulasi
Penting juga
untuk menjalankan model suboptimisasi berulang kali, guna mencari kombinasi
variabel keputusan yang menghasilkan hasil yang memuaskan. Proses pengulangan
untuk mencoba beragam alternatif keputusan ini disebut permainan bagaimana jika (What-if
game).
Kelebihan dan Kelemahan Pemodelan
·
Kelebihan
1.
Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar.
2.
Kecepatan proses simulasi memungkinkan
sejumlah besar alternatif dapat dipertimbangkan dengan cara memberikan kemampuan
untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam waktu singkat.
3.
Model memberikan kemampuan prediksi.
4.
Model tidak semahal upaya uji coba.
·
Kelemahan
1.
Kesulitan untuk membuat model sistem
bisnis akan menghasilkan model yang tidak mencakup semua pengaruh terhadap
entitas.
2.
Kemampuan matematis tingkat tinggi
dibutuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks.
PEMODELAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA ELEKTRONIK
Model matematika deprogram
dalam bahasa pemrograman teknis seperti Fortran atau APL, yang berada di luar
kompetensi para pemecah masalah yang
tidak memiliki latar belakang komputer. Ketika Spreadsheet hadir, tampak jelas bahwa teknlogi ini akan menjadi
alat yang baik untuk membuat model matematika.
Kapabilitas Pemodelan Statis
Baris dan kolom
dari lembar kerja elekttronik membuatnya ideal untuk
digunakan dalam
model statis.
Kapabilitas Pemodelan Dinamis
Lembar kerja
sangat sesuai untuk diganakan sebagai model dinamis. Kolom-kolom yang tersedia
amat sesuai untuk periode waktu.
Memainkan Permainan “Bagaimana Jika”
Lembar kerja ini
juga berguna untuk memainkan permainan “bagaimana jika”, di mana pemecah masalah
memanipulasi satu atau lebih variabel untuk melihat dampak dari hasil simulasi.
Antarmuka Model Lembar Kerja
Ketika
menggunakan lembar kerja sebagai model matematika, pengguna dapat memasukkan
data atau membuat perubahan secara langsung pada sel-sel lembar kerja atau
dapat menggunakan antarmuka pengguna grafis.
Antarmuka dapat
dipersiapkan dengan bahasa pemrograman Visual Basic dan kemungkinan besar
membutuhkan keahlian seorang spesialis informasi.
KECERDASAN BUATAN
Kecerdasan Buatan (artificial
intelligence – AI) adalah aktivitas penyediaan mesin komputer dengan kemampuan
untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika
kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.
Sejarah AI
Tahun 1956,
istilah kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh John McCarthy sebagai tema
suatu konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth College. Pada tahun yang sama,
program komputer AI pertama yang disebut Logic Theorist yang berkemampuan terbatas
untuk berpikir (membuktikan teorema-teorema khusus) diumumkan dan akhirnya
mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang disebut General
Problem Solver (GPS) yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahkan segala
macam masalah.
Wilayah AI
1. Sistem Pakar
– program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia
dalam bentuk heuristik (aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak
dengan baik.
2. Jaringan Saraf Tiruan –
Mampu menemukan dan membedakan pola, sehingga membuatnya amat berguna dalam
bisnis di wilayah pengenalan suara dan pengenalan karakter optis.
3. Algoritme Genetik –
menerapkan proses “yang terkuat yang selamat” untuk memungkinkan para pemecah
masalah agar menghasilkan solusi masalah yang semakin lebih baik.
4. Agen Cerdas –
digunakan untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan komputer yang
berulang-ulang.
Daya Tarik Sistem Pakar
Pertama, sistem
pakar memberikan kesempatan untuk membuat keputusan yang melebihi kemampuan
seorang manajer. Kedua, dapat menjelaskan alasannya hingga menuju ke suatu
keputusan.
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
KONSEP GDSS
Sistem pendukung
pengambilan keputusan kelompok (GDSS) adalah “sistem berbasis komputer yang
membantu sekelompok orang melakukan tugas (atau mencapai tujuan) yang sama dan
memberikan antarmuka untuk digunakan bersama.” Istilah ini antara lain sistem pendukung kelompok (GSS), kerja sama
berbantuan komputer (CSCW), dukungan kerja kolaborasi terkomputersasi, dan
sistem pertemuan elektronik (EMS). Peranti lunak yang digunakan dalam
situasi-situasi ini diberi nama groupware.
MELETAKKAN DSS PADA TEMPATNYA
Konsep ini telah
bekerja dengan amat baik sehingga para pengembang terus memikirkan fitur-fitur
baru untuk ditambahkan. Ketika kecerdasan buatan ditambahkan, fitur ini
benar-benar mengubah karakter DSS. Kecerdasan buatan memungkinkan DSS untuk
memberikan tingkat dukungan keputusan yang semula tidak dibayangkan oleh para
visioner DSS dan kapabilitas DSS kini sudah terbukti. Bahkan, saat ini lebih
banyak aplikasi GDSS dibandingkan aplikasi DSS. Mengenai OLAP, konsep ini
memang baru, namun akan menarik untuk melihat kemampuannya di masa yang akan datang.