NAMA :
NURMALIA SAFITRI
NPM :
46213694
KELAS :
2DA01
#TUGAS SOFTSKILL (PENGANTAR BASIS DATA) KE-2
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah "basis
data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas,
memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data
komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum
revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data
yang berhubungan dengan bisnis.
Basis data (bahasa
Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi
yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri
(query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management
system, DBMS). Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari
catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki
penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan
ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di
antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau
memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data.
Model yang umum
digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk
tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan
kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam
model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama
antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar
tabel.
B.
Tujuan
Tujuan utama dari sistem basis
data adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data,
dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan.
Oleh karena itu, titik awal untuk perancangan sebuah basis data haruslah
abstrak dan deskripsi umum dari kebutuhan-kebutuhan informasi suatu organisasi harus
digambarkan di dalam basis data.
Lingkungan basis data
adalah sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk bisnis. Dalam
lingkungan basis data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna
melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali
data (data mining), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru.
Masih dalam lingkungan basis data, pengguna tertentu tidak diperbolehkan
mengakses data, baik secara fisik maupun logis.
Lebih jauh lagi, jika sebuah basis data
merupakan suatu sumber yang bisa digunakan bersama maka setiap pemakai
membutuhkan pandangan yang berbeda-beda terhadap data di dalam basis data.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, arsitektur komersial basis data yang banyak
digunakan telah tersedia saat ini dan telah mengalami perluasan yaitu
arsitektur ANSI-SPARC.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
LINGKUNGAN
BASIS DATA
Lingkungan basis data adalah sebuah habitat di mana
terdapat basis data untuk bisnis. Dalam lingkungan basis data, pengguna
memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan
keperluan mereka bervariasi seperti menggali data (data mining),
memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Masih dalam lingkungan
basis data, pengguna tertentu tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara
fisik maupun logis.
B.
Arsitektur Basis Data
1.
Tiga Tingkatan Arsitektur Basis data ANSI-SPARC
Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara
pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.
3 tingkatan arsitektur
basis data:
a.
Tingkat Eksternal (External Level)
Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data. Pada
tingkat ini menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pemakai
tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda
dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk
yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada
entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan
saja.
CONTOH:
Tingkat
Eksternal (External Level):
Cobol
01 PEG_REC.
02 PEG_NO PIC
X(6).
02 DEPT_NO PIC
X(4).
02 GAJI PIC
9(6).
b.
Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data.
Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan
antara datanya.
Hal-hal yang
digambarkan dalam tingkat konseptual adalah:
1)
Semua entitas beserta
atribut dan hubungannya.
2)
Batasan data.
3)
Informasi semantik
tentang data.
4)
Keamanan dan integritas
informasi.
Semua cara pandang
pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhkan oleh pemakai harus sudah
tercakup di dalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada.
Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan
besarnya atribut tanpa memperhatikan besarnya penyimpanan dalam ukuran byte.
CONTOH:
Tingkat Konseptual (Conceptual Level) :
NOMOR_PEGAWAI
|
CHARACTER
|
6
|
NOMOR_DEPT
|
CHARACTER
|
4
|
GAJI
|
NUMERIC
|
6
|
c.
Tingkat Internal (Internal Level)
Tingkat
internal merupakan perwujudan basis data dalam komputer. Pada tingkat ini
menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam peralatan
storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan / physical storage.
Tingkat
internal memperhatikan hal-hal berikut ini:
1)
Lokasi ruang
penyimpanan data dan indeks.
2)
Deskripsi record untuk
penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen.
3)
Penempatan record.
4)
Pemampatan data dan teknik
encryption.
CONTOH:
Tingkat Internal (Internal Level):
FILE_PEGAWAI
LENGTH = 22
PREFIX
TYPE
= BYTE (6), OFFSET = 0
EMP#
TYPE = BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX
DEPT#
TYPE = BYTE (4), OFFSET = 12
PAY
TYPE
= FULLWORD, OFFSET = 16
2.
Data Independence
Tujuan utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data
(data independence) yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih
rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi.
Ada 2 jenis
data independence, yaitu:
a.
Physical Data
Independence
Bahwa internal schema
dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu conceptual schema. Dengan kata lain
physical data independence menunjukkan kekebalan conceptual schema terhadap
perubahan internal schema.
b.
Logical Data
Independence
Bahwa conceptual schema
dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu external schema. Dengan kata lain logical
data independence menunjukkan kekebalan external schema terhadap perubahan
conceptual schema.
Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di
dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan, sebagai berikut:
1)
DBA dapat
mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu
program-program aplikasi yang sudah ada.
2)
Pabrik / agen
peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru
tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
3)
Untuk
memindahkan perkembangan program-program aplikasi
4)
Memberikan
fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data
dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan pengguna.
3.
DBMS
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang
mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan
adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk
mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis
data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen
basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa
tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan
bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya.
a.
Konsep DBMS
Database
Management System (DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat
agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan
pengambilan informasi terhadap database. Software yang tergolong kedalam DBMS
antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle, MS. Access, dan lain-lain
b.
Komponen DBMS
1)
Perangkat Keras
Berupa
komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori & harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis
data.
2)
Basisdata
Sebuah DBMS
dapat memiliki beberapa basisdata, setiap basisdata dapat berisi sejumlah obyek
basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi data,setiap basisdata juga
menyimpan definisi struktur (baik untuk basisdata maupun obyek-obyeknya secara
detail).
3)
Perangkat Lunak
Perangkat
lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program pengelola
basisdata. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi,disimpan,
diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dsb.
Contoh perangkat lunak DBMS : MS access, SQL Server, Oracle dsb.
4)
Pengguna (User)
5)
Pengguna Akhir (End User)
Dapat dibagi
menjadi 2:
a)
Pengguna aplikasi adalah orang
yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
b)
Pengguna interaktif adalah orang
yg dpt memberikan perintah-perintah pada antar muka basisdata, misalnya SELECT,
INSERT dsb.
6)
Pemrogram Aplikasi
Pemrogram aplikasi adalah orang yang
membuat program aplikasi yang menggunakan basisdata.
7)
Administrator Database / DBS
(Database Administrator)
adalah orang
yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan basisdata.
c.
Fungsi DBMS
Layanan-layanan
yang sebaiknya disediakan oleh database management system adalah:
1)
Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
Sebuah DBMS
harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan merubah data dalam
basis data.
2)
Katalog yang dapat diakses pemakai
menyediakan
sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh
pemakai.
3)
Mendukung Transaksi
Menyediakan
mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi
yang sudah ada atau yang akan dibuat.
4)
Melayani Kontrol Concurrency
Sebuah DBMS
harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update secara benar
pada saat beberapa pemakai melakukan perubahan terhadap basis data yang sama
secara bersamaan.
5)
Melayani Recovery
Menyediakan
mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya
kerusakan pada basis data tersebut.
6)
Melayani Autorisasi
Sebuah DBMS
harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pemakai yang berwenang
saja yang dapat mengakses basis data.
7)
Mendukung Komunikasi Data
Sebuah DBMS
harus mampu terintegrasi dengan software komunikasi.
8)
Melayani integrity
Sebuah DBMS
bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap terjadi
perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
9)
Melayani Data Independence
Sebuah DBMS
harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur
basis data yang sesungguhnya.
10)
Melayani Utility
Sebuah DBMS
sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utility.
d.
Bahasa yang digunakan
DBMS
Dalam Pembahasan Komponen Basis Data , kita
mengenal DBMS ( Database Management System ). Sistem ini hanya mengenal bahasa
Basis Data, dimana Bahasa Basis Data merupakan bahasa yang digunakan oleh user
untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS yang
bersangkutan. Contoh dari Bahasa Basis Data, misalnya SQL, dBase, QUEL dsb.
Bahasa Basis Data terbagi dalam 2 bentuk yaitu,
1) Data Definition Language (DDL)
Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru,
membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel dsb.
2) Data Manipulation Language (DML).
Berguna untuk melakukan manipulasi dan pegambilan data
pada suatu basis data.
Berupa:
a) Penyisipan/penambahan
data baru (insert).
b) Penghapusan data
(delete).
c) Pengubahan data
(update).
Jenis Data Manipulation Language:
1) Prosedural:
mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang diinginkan serta
bagaimana cara mendapatkannya.
2) Nonprosedural: Pemakai menentukan data yang diinginkan tanpa
menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
C.
Model Data
Model Data Adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang
menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan – batasan data dalam suatu
organisasi.
Model data terbagi menjadi 2, yaitu:
1.
Model Data Berbasis Objek
Model data
berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas.
Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah:
a.
Entity-Relationship
b.
Semantic
c.
Functional
d.
Object-Oriented
2.
Model Data Berbasis Record
Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record
dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis
model data berbasis record yaitu:
a.
Model data relasional
(relational)
Name
|
Address
|
Course
|
Grade
|
Mr. Eric Tachibana
|
123 Kensigton
|
Chemistry 102
|
C+
|
Mr. Eric Tachibana
|
123 Kensigton
|
Chinese 3
|
A
|
Mr. Eric Tachibana
|
122 Kensigton
|
Data Structures
|
B
|
Mr. Eric Tachibana
|
123 Kensigton
|
English 101
|
A
|
Ms. Tonya Lippert
|
88 West 1st St.
|
Psychology 101
|
A
|
b.
Model data hierarkhi
(hierarchical)

c.
Model data jaringan
(network)

1)
Software pengolah data dpat memperkenalkan produk – produk baru tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah
ada.Memindahkan perkembangan program – program aplikasi.
2)
Memberikan
fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan.
BAB III
KESIMPULAN
Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi
secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data
yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara
logis, sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query
basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan
dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga
disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database Management
System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut
Sistem Basis Data.
Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:
Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan
utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data
independence yang terbagi 2: Logical Data Independence (kebebasan data secara
logika) dan Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik).
Daftar Pustaka